REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA -- Spesies tikus baru ditemukan di Indonesia dengan ciri-ciri jumbai keras, berbulu, dan ujung ekor putih. Tikus Mekot Boki Berduri ditemukan di hutan pegunungan Halmahera, di kepulauan Maluku.
Dalam laporan BBC, wilayah tersebut dinilai kaya akan keanekaragaman hayati. Sayangnya satwa liar berada di bawah ancaman perusahaan penebangan dan pertambangan.
Ilmuwan berharap penemuan mamalia baru akan mendorong eksplorasi yang lebih besar dan konservasi daerah. Temuan mereka dilaporkan dalam Jurnal Zoological Linnean Society.
Tikus baru ditemukan di daerah terpencil, daerah berbukit Halmahera oleh tim ekspedisi dari Universitas Kopenhagen dan Museum Zoologi Bogor. Mereka meletakkan perangkap dengan umpan kelapa bakar dan selai kacang, ditempatkan pada batang pohon dan di depan lubang liang.
Di antara temuan mereka adalah tikus yang belum diketahui sebelumnya. Tikus berwarna abu-abu kecoklatan pada bulu di punggungnya, dan perut abu-abu keputihan.
Dengan analisa DNA tikus dan fitur fisik seperti tengkorak dan gigi, ilmuwan memutuskan tikus tersebut tidak hanya spesies baru, tetapi genus yang sama sekali baru. Ilmuwan menamakannya Halmaheramys bokimekot.
Nama bokimekot merupakan daerah pegunungan yang ekologinya terancam pertambangan dan penggundulan hutan. "Ini hewan pengerat baru yang menyoroti sejumlah besar keanekaragaman hayati tidak ditehui di wilayah ini dan pentingnya konservasi," ujar pemimpin peneliti Pierre-Henri Fabre dari Pusat Macroecology, Evolosi, dan Iklim di Universitas Copenhagen.
"Ini sangat penting ahli zoologi mengunjungi pulau-pulau tersebut untuk menjelajahi lebih lanjut," ujarnya. Hanya enam tikus baru yang sejauh ini telah ditangkap, tiga jantan dan tiga betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar