Minat arek Suroboyo untuk meneruskan studi ke Eropa ternyata cukup
tinggi. Ini dibuktikan dengan padatnya area Pameran Pendidikan Tinggi
Eropa (EHEF) yang digelar untuk pertama kalinya di Surabaya.
Uni Eropa melalui keterangan tertulisnya kepada Okezone, Kamis (10/10/2013) melansir, 70 institusi dari 14 negara Eropa berpartisipasi dalam pameran tersebut. Siswa, orangtua, dan pengunjung lainnya pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh informasi secara langsung tentang studi di berbagai lembaga pendidikan tinggi Eropa.
Ketika membuka pameran, Wakil Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Colin Crooks menyatakan, Eropa memiliki banyak, baik secara jumlah maupun ragam, pilihan studi. Lebih dari 4.000 perguruan tinggi Eropa menawarkan lebih dari 15 ribu program S-2. Banyak kampus di Eropa yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
"Banyak perguruan
tinggi di Eropa yang masuk dalam daftar 100 universitas terbesar di
dunia serta memiliki berbagai fasilitas yang mutakhir," kata Colin
Crooks.
Crooks mengimbuhkan, tahun ini ada 4.000 siswa Indonesia yang melanjutkan studi, baik sarjana maupun pascasarjana, di Eropa. Jumlah ini meningkat lebih dari 30% daripada tahun lalu. Total, lebih dari 7.000 pelajar Indonesia menuntut ilmu di Benua Biru.
Menurut Crooks, melanjutkan studi di luar negeri bukan hanya tentang meningkatkan kualifikasi akademik. Ini juga merupakan pengalaman sekali seumur hidup.
"Mahasiswa dapat belajar untuk hidup lebih mandiri, memperluas wawasan, memperdalam bahasa asing serta menjalin persahabatan dan meningkatkan toleransi terhadap budaya dan tradisi yang berbeda-beda. Di Eropa, para mahasiswa akan menemukan panorama yang menakjubkan terkait bangsa, warga maupun institusi sosial," tuturnya.
Selain Surabaya, Pameran Pendidikan Tinggi Eropa juga akan menyambangi masyarakat Ibu Kota pada 12-13 Oktober 2013. Datang saja ke Hotel Grand Sahid Jaya untuk memperoleh informasi pendidikan tinggi dari 115 institusi dari 15 negara Eropa.
Mau tahu informasi lebih lanjut mengenai EHEF? Klik saja www.ehef-indonesia.org.
Uni Eropa melalui keterangan tertulisnya kepada Okezone, Kamis (10/10/2013) melansir, 70 institusi dari 14 negara Eropa berpartisipasi dalam pameran tersebut. Siswa, orangtua, dan pengunjung lainnya pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh informasi secara langsung tentang studi di berbagai lembaga pendidikan tinggi Eropa.
Ketika membuka pameran, Wakil Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Colin Crooks menyatakan, Eropa memiliki banyak, baik secara jumlah maupun ragam, pilihan studi. Lebih dari 4.000 perguruan tinggi Eropa menawarkan lebih dari 15 ribu program S-2. Banyak kampus di Eropa yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Crooks mengimbuhkan, tahun ini ada 4.000 siswa Indonesia yang melanjutkan studi, baik sarjana maupun pascasarjana, di Eropa. Jumlah ini meningkat lebih dari 30% daripada tahun lalu. Total, lebih dari 7.000 pelajar Indonesia menuntut ilmu di Benua Biru.
Menurut Crooks, melanjutkan studi di luar negeri bukan hanya tentang meningkatkan kualifikasi akademik. Ini juga merupakan pengalaman sekali seumur hidup.
"Mahasiswa dapat belajar untuk hidup lebih mandiri, memperluas wawasan, memperdalam bahasa asing serta menjalin persahabatan dan meningkatkan toleransi terhadap budaya dan tradisi yang berbeda-beda. Di Eropa, para mahasiswa akan menemukan panorama yang menakjubkan terkait bangsa, warga maupun institusi sosial," tuturnya.
Selain Surabaya, Pameran Pendidikan Tinggi Eropa juga akan menyambangi masyarakat Ibu Kota pada 12-13 Oktober 2013. Datang saja ke Hotel Grand Sahid Jaya untuk memperoleh informasi pendidikan tinggi dari 115 institusi dari 15 negara Eropa.
Mau tahu informasi lebih lanjut mengenai EHEF? Klik saja www.ehef-indonesia.org.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar