Anak laki-laki berusia 10 tahun di Swiss mengambil kursus khusus di Universitas Zurich. Dia pernah lulus mengerjakan tes matematika untuk SMA.
Maximilan Janisch merupakan anak termuda yang diizinkan mengikuti kursus tersebut di universitas. Ayahnya merupakan profesor matematika yang telah pensiun.
"Dia anak yang sangat cerdas, " ujar rektor universitas, Michael Hengartner dilansir Emirates247 awal bulan ini.
Mengingat kecerdasannya, Janisch telah meloncat tiga kelas di SD. Namun, dia tidak dapat langsung masuk ke universitas karena belum lulus SMA. Akan tetapi, dia dapat mengikuti kursus khusus yang ditujukan untuk anak SMA dengan standar kurikulum universitas.
Sayangnya, anak itu mengaku kesulitan mendapatkan teman. Ini karena teman-teman sekelasnya jauh lebih tua darinya.
"Saya tidak dapat menemukan orang yang bisa diajak diskusi Archimedes (ahli matematika Yunani kuno), dan sebagian besar malah tidak tahu siapa Gauss (ahli matematika Jerman abad ke-19, Carl Friederich)," ungkapnya.
republika.co.id
Maximilan Janisch merupakan anak termuda yang diizinkan mengikuti kursus tersebut di universitas. Ayahnya merupakan profesor matematika yang telah pensiun.
"Dia anak yang sangat cerdas, " ujar rektor universitas, Michael Hengartner dilansir Emirates247 awal bulan ini.
Mengingat kecerdasannya, Janisch telah meloncat tiga kelas di SD. Namun, dia tidak dapat langsung masuk ke universitas karena belum lulus SMA. Akan tetapi, dia dapat mengikuti kursus khusus yang ditujukan untuk anak SMA dengan standar kurikulum universitas.
Sayangnya, anak itu mengaku kesulitan mendapatkan teman. Ini karena teman-teman sekelasnya jauh lebih tua darinya.
"Saya tidak dapat menemukan orang yang bisa diajak diskusi Archimedes (ahli matematika Yunani kuno), dan sebagian besar malah tidak tahu siapa Gauss (ahli matematika Jerman abad ke-19, Carl Friederich)," ungkapnya.
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar